Jumat, 06 Mei 2022

Perawatan STP ( Sewage Treatment Plant )

Sewage Treatment Plant (STP) Adalah sistem yang berfungsi untuk mengolah limbah cair yang ada di gedung perkantoran, Apartment, maupun komplek hunian agar hasil limbah cair yang akan kita buang memenuhi baku mutu sesuai dengan yang di tetapkan pemerintah.Perawatan atau maintenance dari sistem pengolahan air limbah domestik memiliki tantangan tersendiri. Jika Anda tidak terbiasa, hal-hal yang tidak diinginkan seperti penurunan kualitas dari hasil pengolahan, kebocoran, atau juga kerusakan dapat terjadi.

Oleh karena itu, penting rasanya Anda mengetahui tentang cara merawat sistem STP lebih mendalam. Apa saja yang dilakukan dalam perawatan sistem STP sehari-hari? Berikut penjelasan selengkapnya

  1. Perawatan Inlet
   
Hal pertama yang perlu Anda perhatikan pada perawatan STP adalah memperhatikan bak inlet
Pada bak ini seringkali terdapat sampah sampah yang dapat meyumbat alur air limbah yang akan di proses ke bak berikut nya, sampah sampah ini harus secara rutin di angkat secara manual, agar tidak menghambat proses pengolahan limbah. 


2Pengecekan Perangkat yang ada di STP



Cara perawatan sistem STP selanjutnya yang perlu Anda ketahui adalah pengecekan pada perangkat yang ada di STP. Apa saja perangkat yang ada di STP? Intake Fan, Exhaust Fan, Pompa Submersible, Pompa Blower ( untuk sistem aerasi ), perangkat system pengembalian lumpur, Panel listrik, dan juga perangkat otomatis pompa.


3. Pemberian Nutrisi Bakteri di Bak STP


Perawatan sistem STP juga perlu Anda lakukan pada bak aerasi. Seperti yang telah diketahui, bak ini berfungsi untuk memasukkan oksigen atau udara agar bakteri pengurai yang ada di dalamnya dapat berkembang biak dengan lebih cepat. Tetapi selain hal tersebut, Anda juga perlu menambahkan nutrisi yang digunakan sebagai makanan bagi bakteri agar tetap hidup dan berkembang dengan baik.

Perlu Anda ketahui, proses pengolahan limbah cair dengan sistem STP yang memanfaatkan mikroorganisme pengurai memerlukan keseimbangan antara jumlah bakteri dengan jumlah nutrisinya. Anda dapat menambahkan zat mineral seperti karbon, nitrogen, fosfor dan mineral lainnya agar keseimbangan tersebut terus terjaga.

4. Memantau Kondisi pH dan TDS Bak Effluent


Cara merawat sistem STP lainnya yang perlu Anda perhatikan adalah pemantauan pada kondisi pH dan Total Dissolved Solid (TDS) air limbah yang terdapat di dalam bak effluent. Meskipun bak ini merupakan tempat penyimpanan air limbah yang sebelumnya telah tercampur desinfektan, Anda tetap harus memeriksa kadar pH dan TDS di dalamnya, sehingga air sisa pengolahan dari sistem STP lebih aman dibuang melalui saluran kota. 


5. Pengujian Hasil Pengolahan Air Limbah di Laboratorium



Selain melakukan pengecekan pada bagian sistem STP, Anda juga perlu melakukan pengujian dari hasil pengolahan air limbah di laboratorium. Lakukan hal ini secara rutin, agar kualitas hasil pengolahan sistem STP Anda sesuai dengan standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Dengan begitu, limbah domestik yang dihasilkan permukiman atau gedung komersial yang Anda miliki tidak mencemari lingkungan sekitar.

Ternyata beberapa cara merawat sistem STP di atas tidak terlampau sulit, bukan? Meskipun begitu, Anda disarankan untuk menggunakan jasa perawatan sistem STP profesional, agar kualitas dari pengolahan limbah cair domestik Anda tetap terjamin.

pt.kharismatunggal@gmail.com



Selasa, 13 Desember 2016

DO’A DIANTARA DUA SUJUD
Dikutip oleh Seem R. Canggu, SE.MM. 
dari catatan Hari Priyantoro
http://fatkhurrozii.blogspot.co.id
 
Integritas kemanusiaan dalam disiplin Islam sebenarnya sederhana, bisa terbaca dalam doa : Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa'afini wa'fu 'anni. Dalam konsep dialektika dalam Islam yang paling mendasar ada dua : Adil dan Wajar. Sikap Adil adalah prasyarat utama dalam memahami Islam dalam konteks hubungan manusia, sementara wajar adalah konteks pemahaman manusia atas dirinya sendiri. Dalam sikap wajar, doa Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa'afini wa'fu 'anni adalah sebuah langkah sederhana dalam memahami kemanusiaan kita. 


Pertama Rabbighfirli berarti Ampuni Aku. Sifat manusia yang utama adalah Khilaf, Lupa. Dalam kemanusiaan diperlukan pengampunan berulang-ulang, dalam lupa manusia justru menemukan kemanusiaannya, sehingga konteks pengampunan itu menjadi ruang besar manusia menemui alam Ketuhanannya. Manusia harus terus meminta ampun pada Tuhan, ketika manusia meminta ampun pada Tuhan, sang Pemberi hidup maka manusia justru diingatkan bahwa dirinya adalah lemah, ketika dirinya teringat akan kelemahan disitulah manusia justru menemukan konteks paling substantif kemanusiaannya yaitu : "Bahwa dirinya adalah rumusan takdir, bagian dari hukum Tuhan". Pengampunan adalah konsep pengenalan pertama dalam Islam.

Kedua Warhamni, artinya adalah 'sayangi aku'. Inti dari kemanusiaan adalah ketika manusia itu mampu membangkitkan rasa sayang dalam dirinya, rasa sayang itu bukan berarti konotasi 'memiliki' tapi berarti membangkitkan 'cinta', membangkitkan alam bahagia manusia pada alam lingkungannya, pada manusia lain, pada masyarakat. Ketika manusia menemui kasih sayang itu, ia bertindak dalam kasih sayang, detik itu juga Allah swt akan menyayangi, kasih sayang tumbuh dalam dirinya, dan mendapatkan cahaya maha cahaya dari kasih sayang Tuhan berupa hati yang damai, teduh dan bahagia.

Ketiga, Wajburni, cukupkan kekuranganku. Kemanusiaan yang Manusia adalah mengakui bahwa ia memiliki kekurangan, tapi hakikat 'kekurangan' dalam Islam bukan kekurangan konteks materi, namun konteks 'hati' yang membentuk tabiat. Tabiat inilah yang kemudian diminta agar dicukupkan, diseimbangkan, sehingga tidak menjadi berlebih-lebihan, bila kita adalah orang pendengki, pendendam, pemarah, tak adil, pengeluh, cerewet, pencemburu maka itu adalah kekurangan dalam tabiat yang menghalangi kemanusiaan untuk menemui 'Jalan Tuhan'. Sifat itu yang pelan-pelan dikurangi, lewat disiplin Shalat dan disiplin doa secara terus menerus.

Keempat Warfa'ni, tinggikan derajatku. Kemanusiaan yang Manusia adalah Kemanusiaan yang paham akan posisi. Konteks derajat disini bukan derajat tahta, atau gengsi sosial. Tapi derajat kemanusiaan yang dinilai Allah swt, derajat kemanusiaan itu adalah ketika "manusia bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan'. "Manfaat atas kehadiran inilah" yang membuat manusia ditinggikan derajatnya, dan bisa mempermudah kehidupan orang banyak. Sebagai Rahmatan Lil Alamin.

Kelima Warzuqni, berikan aku rejeki. Dalam Islam rejeki bukanlah sebuah jalan manusia untuk mendapatkan harta yang berlimpah untuk bermewah-mewah. Rasulullah tidak pernah mengajarkan untuk hidup bermewah-mewah, tapi Rasulullah menunjukkan pada umatnya bahwa Rejeki adalah 'keberkahan'. Sesuatu yang didapatkan dan 'menimbulkan hal-hal baik'. Itulah rejeki sebaik-baiknya rejeki. Bila kau mendapatkan rejeki, hidupmu bahagia, jiwamu tenang, dan kau selalu mengucapkan syukur serta rejekimu bermanfaat bagi orang banyak, maka kau sudah memahami konteks doa 'Warzuqni'.

Keenam Wahdini, Tunjukkan aku. Dalam Islam justru hubungan antara Allah swt dan Manusia tidak ada sekat, tidak ada sistem kependetaan dalam Islam. Disini manusia bisa langsung memohon pada Allah swt dalam shalatnya, dalam dzikirnya dalam doa-nya tentang 'Wahdini'. "Tuntunan" "Tunjukkan". Disini Manusia melatih agar setiap langkahnya tenang, pertama ia harus rajin membaca Al Qur'an, memaknainya secara khusyu. Ketika manusia sudah mampu membaca Al Qur'an dalam kalbunya, maka setiap langkahnya akan dituntun oleh Allah swt, lewat banyak kejadian yang membuat dirinya lebih sabar dan bersyukur. Tuntunan hidup itu penting karena setiap fase kehidupan kita, baik kegembiraan, kesedihan dan lain sebagainya adalah kegembiraan dengan penuh cinta, dengan petunjuk Allah swt.

Ketujuh Warfa'nii, sehatkan aku. Hadiah terbesar dari Allah swt kepada manusia ada dua yaitu "kesehatan dan waktu" maknai itu dengan dalam. Kesehatan adalah cara terbaik manusia agar bisa tenang bekerja, agar seluruh hidupnya menjadi manfaat, Sehat disini bukan berarti hanya fisik, tapi juga mental, kesehatan mental yang baik menjaga kita dari perbuatan-perbuatan buruk dan menyimpang. Sehat jiwa dan raga adalah idaman bagi kemanusiaan yang utuh.

Kedelapan, Wa'fu'anni, maafkan aku. Rangkaian diatas Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa'afini, adalah tindakan, gerak manusia dalam gerak manusia ada unsur lupa, ada unsur khilaf, bila diawal doa adalah Rabbigfirli, Pengampunan, maka terakhir adalah Permintaan maaf. Kelebihan terbesar manusia adalah 'Kemampuan seseorang dalam meminta maaf" dalam Maaf ada penyadaran, kesadaran adalah pokok dari segala pokok disiplin manusia dalam beragama. 

Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'kni warzuqni wahdini wa'afini wa'kfu 'anni

"Wahai tuhan ku ampunilah aku, kasihanilah aku juga rahmati aku, tampungkan kekurangan ku, angkatkan darjat ku, berikan lah ku rezeki, berikan pertunjuk pada ku, berilah ku kesihatan, maaf kan ku"

BESARNYA makna DOA YANG KITA LUPAKAN- semasa duduk antara dua sujud


Dalam tidak sadar.

Setiap hari kita memohon didalam solat kita..tetapi sayangnya, kita hanya memohon tanpa memahami.. sekadar tersebut dibibir, tetapi tidak tersentuh dari hati kita selama ini..
Marilah kita mula menghayati ketika kita duduk di antara dua sujud semasa solat..
Dengan rendah hati nyatakanlah permohonan ampun kepada Allah
Rabbighfirli (Tuhanku, ampuni aku)
Diamlah sejenak,
buka dada dan diri kita untuk menerima ampunan dari Allah seperti membuka diri ketika merasakan hembusan angin sepoi-sepoi atau menerima curahan air hujan ketika kita masih kecil
Tetaplah membuka diri kita untuk menerima ampunan Allah
Ulangi permintaan itu beberapa kali hingga kita merasakan ketenangan Kemudian sampaikanlah permintaan kedua,
Warhamni (sayangi aku)
Diam dan tundukkanlah diri kita untuk menerima kasih-sayang Allah yang tak terhitung besarnya
Bukalah dada kita seluas-luasnya agar semakin banyak kasih-sayang Allah yang kita terima
Ulanglah beberapa kali hingga kita merasa cukup Berturut-turut sampaikanlah permintaan2 berikut dengan cara sebagaimana tersebut di atas, satu persatu..
Wajburnii (tutuplah aib-aibku)
Warfa'nii (angkatlah darjatku)
Warzuqnii (berilah aku rezeki)
Wahdinii (berilah aku petunjuk)
Wa'Aafinii (sihatkan aku)
Wa'fuannii (maafkan aku)

Setelah selesai, diamlah sejenaklalu sampaikan rasa syukur kita
Betapa besarnya nilai sebuah doa ini..sebuah doa yang kita hanya lewatkan begitu saja..
Dalam tidak kita sedar selama ini kita seperti sedang berpura-pura memohon sesuatu
tetapi hati antara tidak dan mau, pantaslah Allah perlakukan kita begitu.

Jumat, 30 September 2016


Abang, aku mau kerja ………

Abang, aku mau kerja!”
“Jangan, lah. Kamu di rumah saja. Istri itu di rumah tugasnya :)”
“Itu, tetangga kita, dia kerja!”
“Hehe …, dia itu guru, sayaang. Dia dibutuhkan banyak orang. Yang membutuhkan kamu tidak banyak. Hanya Abang dan anak kita. Di rumah saja, ya.”
“Itu…, tetangga kita yang satunya, yang sekarang sudah pindah ke kampung sebelah, aku lihat dia kerja. Bukan guru. Tidak dibutuhkan banyak orang.”
“Nanti, tunggu Abang meninggal dunia.”
“Apa-apaan sih?”
“Dia itu janda, sayaaaang. Suaminya meninggal satu setengah bulan yang lalu. Makanya dia kerja.”
“Tapi kebutuhan kita makin banyak, Bang”
“Kan Abang masih kerja, Abang masih sehat, aku masih kuat. Akan Abang usahakan, InsyaAllah.”
“Iya, aku tahu. Tapi penghasilan Abang untuk saat ini tidaklah cukup.”
“Bukannya tidak cukup, tapi belum lebih. Mengapa Abang bilang begitu? Karena Allah pasti mencukupi. Lagi pula, kalau kamu kerja siapa yang jaga anak kita?”
“Kan ada Ibu! Pasti beliau tidak akan keberatan. Malah dengan sangat senang hati.”
“Istri Abang yang Abang cintai, dari perut sampai lahir, sampai sebelum Abang bisa mengerjakan pekerjaan Abang sendiri, segalanya menggunakan tenaga Ibu. Abang belum ada pemberian yang sebanding dengan itu semua. Sedikit pun belum terbalas jasanya. Dan Abang yakin itu tak akan bisa. Setelah itu semua, apakah sekarang Abang akan meminta Ibu untuk mengurus anak Abang juga?”
“Bukan Ibumu, tapi Ibuku, Bang?”
“Apa bedanya? Mereka berdua sama, Ibu kita. Mereka memang tidak akan keberatan. Tapi kita, kita ini akan jadi anak yang tegaan. Seolah-olah, kita ini tidak punya perasaan.”
“Jadi, kita harus bagaimana?”
“Istriku, takut tidak tercukupi akan rezeki adalah penghinaan kepada Allah. Jangan khawatir! Mintalah pada-Nya. Atau begini saja, Abang ada ide! Tapi Abang mau tanya dulu.”
“Apa, Bang?”
“Apa alasan paling mendasar, yang membuat kamu ingin bekerja?”
“Ya untuk memperbaiki perekonomian kita, Bang. Aku ingin membantumu dalam penghasilan. Untuk kita, keluarga kita.”
“Kalau memang begitu, kita buka usaha kecil saja di rumah. Misal sarapan pagi. Bubur ayam misalnya? Atau, bisnis online saja. Kamu yang jalani. Bagaimana? anak terurus, rumah terurus, Abang terlayani, uang masuk terus, InsyaAllah. Keren, kan?”
“Suamiku sayang, aku tidak pandai berbisnis, tidak bisa jualan. Aku ini karyawati. Bakatku di sana. Aku harus keluar kalau ingin menambah penghasilan.”
“Tidak harus keluar. Tenang, masih ada solusi!”
“Apa?”
“Bukankah ada yang lima waktu? Bukankah ada Tahajud? Bukankah ada Dhuha? Bukankah ada sedekah? Bukankah ada puasa? Bukankah ada amalan-amalan lainnya? Allah itu Maha Kaya. Minta saja pada-Nya.”
“Iya, Bang, aku tahu. Tapi itu semua harus ada ikhtiar nyata.”
“Kita ini partner, sayang. Abanglah pelaksana ikhtiarnya. Tugas kamu cukup itu. InsyaAllah jika menurut Allah baik, menurut-Nya kita pantas, kehidupan kita pasti akan berubah.”
“Tapi, Bang?!”
“Abang tanya lagi…, kamu ingin kita hidup kaya, apa berkah?”
“Aku ingin kita hidup kaya dan berkah.”
“Kalau begitu lakukan amalan-amalan tadi. InsyaAllah kaya dan berkah.”
“Kalau tidak kaya?”
“Kan masih berkah? Dan…, tahu apa yang terjadi padamu jika tetap istiqomah dengan itu?”
“Apa, Bang?“
“Pilihlah pintu surga yang mana saja yang kamu suka. Dan kamu, menjadi sebenar-benarnya perhiasan dunia.”
***
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka (sesuai pilihannya),” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah” [H.R. Muslim]

http://www.1vsi.com/abang-aku-mau-kerja/

Senin, 18 Juli 2016

Rangkaian Listrik untuk Menjalankan Motor Induksi 3 phasa

Membuat Rangkaian Listrik untuk Menjalankan Motor Induksi 3 phasa


Untuk menjalankan Motor Induksi diperlukan rangkaian listrik sebagai pengontrol dengan tujuan agar :
  • Keamanan Operator terjaga,
  • Keamanan Motor terjaga,
  • Memudahkan start-Stop,
  • Memudahkan bolak-balik putaran.
Ada dua macam cara dasar untuk membuat rangkaian listrik dalam menjalankan motor induksi :
  1. Direct On Line (DOL), menyambungkan motor dengan saluran supley secara langsung, cara ini hanya cocok untuk motor dengan daya rendah,
  2. STAR-DELTA (Υ-Δ), menyambungkan motor dengan cara motor dirangkai dengan rangkai STAR terlebih dahulu baru kemudian dirubah menjadi rangkaian DELTA. Cara ini lebih cocok untuk motor dengan daya tinggi.
Selanjutnya lebih dalam kita bahas bagaiman cara merangkai kedua macam rangkaian tersebut.
RANGKAIAN DIRECT ON LINE (DOL), rangkaian ini banyak digunakan pada motor induksi dengan daya rendah, karena pada saat start ON bisa terjadi lonjakan arus yang cukup tinggi, bisa sampai puluhan kali arus kerja normal meskipun hanya sesaat. Rangkaian DOL ini dalam penggunaan yang memenuhi standar keamanan, berikut diagram listrik yang menunjukan susunan rangkaian DOL.
Featured image
Komponen utama dalam rangkaian tersebut :
  1. Autobreaker (F)
  2. Kontaktor (K)
  3. Thermis (Th)
  4. Phus Butom (PB)
  5. Kabel (Kb)
  6. Terminal (T)
CARA KERJA RANGKAIAN DOL,
  1. Hidupkan Autobreaker (F) untuk memberikan supley keapa selurah rangkaian kontrol DOL,
  2. Dengan menekan tombol PB Run membuat coil Kontaktor (K) mendapatkan supley sehingga Kontaktor (K)menjadi ON dan memberikan supley listrik pada Motor.
  3. Dengan adanya kontak point K maka supley pada motor bisa terus dipertahankan meskipun PB Run tidak ditekan lagi.
  4. Untuk mematikan tekan tombol PB Stop, sehingga aliran listrik pada Coil Kontaktor akan terputus dan membuat Kontaktor tidak aktif sehingga aliran listrik dari jaringan ke Motor terputus dan motor berhenti dan untuk menjalankan lagi tinggal ditekan lagi PB Run.
  5. Jika terjadi ‘OverCurrent’Thermis (Th) akan aktif, maka kontak point NormalyClose (NC) Th akan aktif sehingga proses seperti pada saat PB Stop ditekan akan terjadi tetapi untuk menjalankan lagi Thermis (Th)harus di-reset terlebih dahulu dan kemudian PB Run ditekan.
Cara menentukan Nilai komponen yang digunakan disesuaikan dengan daya motor yang dipasang. Dengan menggunakan persamaan berikut ini untuk menentukan nilai komponen pada Rangkaian DOL,

      P = I x V x √3   ⇔  I = P / (V x √3) – – – (Persamaan-1)

P = Daya Motor dalam KW (kilo watt)
I = Arus listrik dalam Amper (A)
V = Tegangan Motor dalam Volt (V)
Untuk membuat rangkaian aman, maka kita gunakan Persamaan-1 untuk menentukan besar arus yang akan mengalir pada rangkaian tersebut. Selanjutnya semua komponen yang terpasang ditentukan oleh besarnya arus dengan mengikuti kaidah-kaidah berikut ini :
Thermis ⇒ Th = I → nilai thermis sama dengan Arus sesuai hasil persamaan-1
Autobreaker (F)⇒ Th < F ≤ (1,5 x Th) → nilai Autobreaker tidak boleh dibawah Thermis dan diatas 1,5 Thermis
Kontaktor (K) ⇒ K > F → nilai kemampuan kontaktor harus diatas Autobreaker
Kabel (Kb) ⇒ Kb > K → Ukuran kabel yang digunakan harus mempunyai kemampuan menghantar arus lebih besar dari Kontaktor
Terminal (T) ⇒ T ≥ Kb → Ukuran kabel yang digunakan harus mempunyai kemampuan menghantar arus lebih besar dari Kontaktor
Contoh kasus, suatu motor induksi Daya 3 Kw dan Tegangan kerja motor 380V akan dikontrol oleh rangkaian DOL tentukan nilai komponen yang harus dipasang supaya rangkaian tersebut aman. selanjutnya kita gunakan Persamaan-1.

I = P / (V x √3) ⇔ I = 3000 / (380 x √3) ⇔ I = 4,5 A (amper)

Maka dapat ditentukan

Thermis = 4,5A; Autobreaker = 6A; Kontaktor = 10A; Kabel = 12A; Terminal = 12A;

cara lain untuk menentukan Arus (I) kerja sistem, bisa menggunakan data yang tertulis pada name plate motor tersebut.
RANGKAIAN STAR-DELTA (Y-Δ), rangkaian ini banyak digunakan untuk menjalankan motor dengan daya besar, pada dasarnya rangkaian Y-Δ ini bertujuan untuk mereduksi arus sesaat yang sangat besar pada saat start ON, dengan cara membagi dua tahap yaitu tahapan terangkai Y (STAR) dan selanjutnya tahapan terangkaiΔ (DELTA). Pada saat terangkai Y impedansi motor menjadi tinggi sehingga pada saat di beri tegangan start ON tidak menimbulkan lonjakan arus sesaat yang tinggi, setelah motor berputar kemudian dalam jangka waktu tertentu dirubah menjadi terangkai Δ yang ipedansinya lebih rendah dan sesuai dengan tegangan kerja motor tersebut. Sebelum menerapkan rangkaian Y-Δ yang perlu diperhatikan yakin bahwa motor tersbut pada saat terangkai Δ adalah merupakan tegangan kerja yang sesuai dengan tegangan supley, data tersebut bisa terlihat pada name plate motor. Berikut ini diagram listrik untuk rangkaian Y-Δ
Featured image
CARA KERJA RANGKAIAN Star-Delta  (Y-Δ)
  1. Hidupkan Autobreaker (F), sehingga aliran listrik dari jaringan sudah siap masuk ke rangkaian (Y-Δ)
  2. Tekan tombol NO (NormalyClose) PB Run maka arus listrik akan membuat K1 dan Timer (Tm) aktif ON , aktifnya K1 membuat K3 menjadi aktif melalui kontak point NO K1 dan pada saat PB Run dilepas sistem terus ON karena adanya kontak point K1 yang mengunci. Dalam waktu yang bersamaan aktifnya K1 akan memberikan supley pada motor dan K3 membuat  konfigurasi sambungan Y (STAR).
  3. Dalam waktu yang bersamaan Timer (Tm) terus aktif sampai waktu yang ditentukan tercapai. Biasanya untuk keperluan rangkaian Y-Δ timer diSET pada (5 – 10) detik.
  4. Pada saat timer waktu sudah tercapai, maka kontak pointnya menjadi aktif dan akan mematikan K3 dan sekaligus menghidupkan K2. Sehingga konfigurasi sambungan motor menjadi Delta (Δ), selanjutnya motor terus berjalan dengan konfigurasi Δ
  5. Untuk mematikan sistem, dengan menekan tombol PB STOP maka akan memutuskan aliran listrik pada seluruh Kontaktor dan Timer.
  6. Demikian juga jika terjadi OverCurrent maka Thermis (Th) menjadi aktif dan kontak point NC akan berubah menjadi terbuka sehingga aliran supley ke K1, K2, K3 dat Tm terputus dan sistem berhenti. Untuk menjalankan lagi Thermis harus direset lebih dahulu.
Komponen utama penyusun rangkaian ini tidak berbeda dengan rangkaian DOL hanya jumlah komponen yang berbeda dan untuk rangkaian Y-Δ otomatis diperlukan tambahan timer. Penentuan nilai komponen menggunakan Persamaan-1 dan kaidah-kaidah berikut ini :
Thermis ⇒ Th = ½ I → nilai thermis sama dengan dari setengah Arus kerja sesuai hasil persamaan-1
Autobreaker (F)⇒ I < F ≤ (1,5 x I) → nilai Autobreaker tidak boleh dibawah ArusKerja (I) dan diatas 1,5 ArusKerja (I)
Kontaktor (K) ⇒ K> F → nilai kemampuan kontaktor K1, K2 dan K3 harus mempunyai kemampuan menghantar arus lebih tinggi dar Autobreaker
Kabel (Kb) ⇒ Kb > K → Ukuran kabel yang digunakan harus mempunyai kemampuan menghantar arus lebih besar dari Kontaktor
Terminal (T) ⇒ T ≥ Kb → Ukuran kabel yang digunakan harus mempunyai kemampuan menghantar arus lebih besar dari Kontaktor
Contoh untuk membuat rangkaian (Y-Δ) pada motor 30 KW dengan tegangan kerja konfigurasi Δ, maka dapat ditentukan nilai komponen yang diperlukan sebagai berikut :

I = P / (V x √3) ⇔ I = 30000 / (380 x √3) ⇔ I = 45 A (amper)

Maka dapat ditentukan

Thermis = (45/2) A = 22,5 A; Autobreaker = 70A; Kontaktor = 80A; Kabel = 100A; Terminal = 120A;

cara lain untuk menentukan Arus (I) kerja sistem, bisa menggunakan data yang tertulis pada name plate motor tersebut.
Semoga pembahasan sederhana ini ada manfaatnya untuk kemajuan kita semua.

sumber : https://gtp45.wordpress.com/2015/04/25/membuat-rangkaian-listrik-untuk-menjalankan-motor-induksi-3-phasa/